Apa Itu Palette – Desain memang terbagi menjadi beberapa jenis desain grafis, fashion dan interior. Dalam dunia design yang seperti ini tentu istilah palette sudah tak asing lagi. Di mana palette ini bukan hanya merujuk pada sekumpulan warna saja melainkan sebuah hal yang bisa menyampaikan emosi, nuansa dan identitas.
Tapi, bagi sebagian orang awam ada yang belum memahami pengertian palette. Berikut ini ada beberapa hal yang wajib kamu ketahui tentang dunia palette yang bukan hanya sekedar warna saja. Bahkan setiap warna yang dipakai juga memiliki makna yang signifikan.
Apa Itu Palette?
Secara sederhana, apa itu palette atau palet dalam bahasa Indonesia merupakan kumpulan warna yang digunakan bersama-sama dalam satu karya atau desain untuk menciptakan keharmonisan visual. Dalam bahasa Inggris, istilah ini berasal dari dunia seni lukis, yaitu papan datar tempat pelukis mencampur cat. Namun, dalam konteks modern, terutama dalam dunia digital dan desain visual, palette merujuk pada kombinasi warna yang dipilih dan digunakan untuk mencapai estetika tertentu.
Palette bisa terdiri dari 2 hingga puluhan warna, tergantung pada kebutuhan desain. Warna-warna ini tidak dipilih secara acak. Setiap warna memiliki fungsi dan makna tersendiri. Kombinasi warna dalam satu palette juga memiliki tujuan seperti halnya untuk menonjolkan elemen tertentu, menciptakan suasana, atau menyampaikan pesan emosional kepada audiens.
Jenis-Jenis Palette yang Populer
Terdapat beberapa jenis palette berdasarkan struktur dan hubungan warna di dalamnya. Memahami jenis-jenis ini akan membantu kamu memilih warna dengan lebih bijak dan efektif. Berikut ini jenis-jenis apa itu palette yang dibisa digunakan, yakni:
-
Monokromatik
Palette monokromatik ini menggunakan satu warna dasar yang dikombinasikan dengan berbagai variasi kecerahan (tint) dan kegelapan (shade). Contohnya seperti biru muda, biru tua, biru keabu-abuan. Bahkan jenis palet ini juga sangat mudah digunakan dan serasi pada warna lainnya. Namun, jika dipakai terus menerus akan terlihat membosankan.
-
Analogous (Analog)
Jenis ini menggunakan warna-warna yang saling berdekatan di roda warna. Contohnya dalam warna palet ini adalah hijau, hijau kekuningan, dan kuning. Biasanya warna ini terlihat sangat alami dan nyaman di mata, namun warnanya kurang kontras sehingga perlu pemilihan warna dominan yang tepat.
-
Komplementer
Palette komplementer menggunakan dua warna yang berseberangan di roda warna, seperti merah dan hijau, biru dan oranye. Kelebihan warna palet ini adalah mampu menciptakan warna yang lebih kuat dan menarik, namun penggunanya harus berhati-hati agar tak terlihat mencolok.
-
Triadik
Jenis palette lainnya yakni triadic yang terdiri dari tiga warna yang berjarak sama di roda warna, misalnya merah, kuning, dan biru. Warna yang ada di dalam ini pun seimbang dan penuh warna, tapi sayangnya membutuhkan pengaturan proporsi warna agar tidak membingungkan.
-
Tetradik (Double Complementary)
Jenis palet ini lebih menggabungkan dua pasang warna komplementer, contohnya ungu-kuning dan merah-hijau. Sehingga pengaplikasiannya akan terasa sulit seimbang jika warna yang dipilih tidak tepat.
Fungsi Palette Warna dalam Berbagai Bidang
Pemahaman tentang palette tidak hanya penting dalam dunia seni. Banyak profesi dan industri mengandalkan pemilihan warna untuk membentuk pengalaman visual yang bermakna. Berikut beberapa contoh penerapannya, yaitu:
- Desain Grafis
Dalam desain grafis, warna adalah identitas. Penggunaan palette yang tepat akan membantu memperkuat branding, menyampaikan pesan dengan jelas, dan menarik perhatian audiens. Contoh logo McDonald’s dengan warna kuning dan merah. Warna kuning memicu rasa lapar, sementara merah menciptakan rasa semangat dan kecepatan.
- Fashion
Di dunia fashion, palette menentukan mood koleksi. Desainer memilih kombinasi warna untuk merepresentasikan musim, tren, dan pesan koleksi. Misalnya, musim gugur biasanya menggunakan palette warna hangat seperti cokelat, oranye, dan burgundy.
Baca Juga : Rekomendasi Nama Toko Online : Kunci Identitas Brand di Era Digital
- Interior Design
Dalam desain interior, palette digunakan untuk menciptakan suasana ruang. Warna-warna netral menciptakan kesan tenang, sementara warna-warna cerah memberi energi dan kehidupan.
- User Interface (UI) dan Web Design
Dalam dunia digital, warna tidak hanya soal estetika, tapi juga soal pengalaman para pengguna mengenai warna yang pernah digunakan. Website atau aplikasi yang menggunakan palette yang konsisten dan kontras yang tepat akan lebih nyaman digunakan.
Cara Memilih Palette yang Efektif
Setelah kamu mengetahui jenis-jenisnya, kali ini ada beberapa cara tepat memilih apa itu palette warna yang bisa memberikan pengaruh terhadap design-mu. Berikut ini tips memilihnya yang bisa kamu coba, di antaranya sebagai berikut:
-
Tentukan Tujuan dan Audiens
Untuk warna palette kamu harus menyesuaikan jenis produk yang akan dipasarkan. Kemudian, pilihlah tujuan dan audiens-mu. Di mana keduanya memegang pengaruh besar dalam desain yang kamu buat. Karena untuk setiap produk dan usaha yang dibuat juga sesuai dengan warna yang ada agar memberikan kesan tersendiri.
-
Gunakan Roda Warna
Salah satu cara memilih lainnya adalah dengan menggunakan roda warna yang mana ini bisa dijadikan sebagai alat paling dasar untuk memahai hubungan antara warna misalnya kamu bisa mengidentifikasi warna komplementer, analog dan lain sebagainya dengan desainmu.
-
Pilih Warna Dominan
Warna utama akan mendominasi karya atau desainmu. Pilih warna ini terlebih dahulu, lalu tambahkan warna sekunder dan aksen untuk menyempurnakan harmoni visual. Jadi, jangan kamu memilih warna yang bertabrakan dengan desainmu.
-
Gunakan Tools Palet Online
Jika kamu kesulitan menentukan kombinasi warna, ada banyak tools yang bisa membantu, seperti Coolors.co, Adobe Color dan juga Canva Color Palette Generator. Tool ini memungkinkan kamu bereksperimen dan melihat hasil akhir sebelum diterapkan.
-
Uji di Berbagai Latar dan Konteks
Coba lihat bagaimana apa itu palette terlihat di layar, kertas cetak, atau media sosial. Kadang warna terlihat berbeda tergantung media dan pencahayaan.
Tren Palette di Tahun 2025
Setiap tahun, dunia desain memiliki tren warna yang diprediksi menjadi favorit. Tahun 2025, banyak desainer dan merek mengadopsi palette yang terinspirasi dari beberapa warna seperti:
- Warna Alam: seperti sage green, terracotta, dan pasir pantai, mencerminkan nilai sustainability dan ketenangan.
- Palet Neon Modern: seperti electric blue, acid green, dan hot pink yang mencerminkan semangat digital generasi Z.
- Grayscale Minimalis: putih, hitam, abu-abu cocok untuk tampilan elegan dan timeless.
Mengikuti tren memang menarik, namun tidak wajib. Yang penting, palette yang kamu pilih sesuai dengan tujuan proyekmu.
Lebih dari sekadar warna, palette adalah bahasa visual yang mampu menyampaikan emosi, cerita, hingga karakter. Dalam desain, pilihan palette dapat menjadi pembeda antara karya biasa dan karya yang meninggalkan kesan mendalam.
Baik kamu seorang desainer grafis, ilustrator, pengusaha, atau hanya pencinta seni, memahami arti dan peran apa itu palette akan memperkaya proses kreatifmu. Jadi, jangan takut untuk bereksperimen dengan warna karena lewat warna, kita bisa bercerita tanpa kata.