Aplikasi ekspor barang ke luar negeri dan platform sejenis adalah layanan yang bisa membantu eksportir. Pada era digital ini, bantuan aplikasi akan sangat mempermudah dan mempercepat proses ekspor.
Seperti yang sudah diketahui bersama, ekspor barang ke luar negeri adalah proses yang sangat komplek. Jadi dengan adanya aplikasi bantuan, maka proses penyelesaiannya bisa lebih terarah dan sesuai dengan regulasi.
Namun jika diklasifikasikan lagi, fungsi aplikasi ekspor jauh lebih banyak sesuai jenis aplikasinya. Ada yang fokus mempertemukan eksportir dan buyer, fokus ke bagian logistik, sampai pada proses riset pasarnya.
Rekomendasi Aplikasi Ekspor Barang ke Luar Negeri
Kali ini akan direkomendasikan beberapa aplikasi ekspor barang ke luar negeri sesuai dengan fungsinya. Ada tujuh aplikasi atau platform yang bisa dipakai eksportir Indonesia dengan daftar berikut:
1. Xportir
Aplikasi ekspor barang ke luar negeri pertama yang bisa dicoba adalah Xportir. Pada dasarnya, aplikasi ini sudah menyediakan layanan yang komplek. Namun semuanya dikemas dengan lebih sederhana dan mudah dipahami.
Pengguna bisa memanfaatkan APK ekspor ini untuk mengecek biaya pengiriman, melakukan pemesanan rencana pengiriman, pembayaran, sampai monitoring barang. Sistem ini juga dirancang untuk proses ekspor jalur udara, darat, maupun laut.
Uniknya, eksportir tidak perlu melakukan negosiasi manual dengan buyer saat memanfaatkan aplikasi ini. Alasannya karena sistem sudah memberikan rincian biaya pengiriman yang bisa dijadikan patokan.
Namun sayangnya, biaya yang tertera tidak terkoneksi secara realtime dengan fluktuasi harga terbaru. Jadi mau tidak mau, eksportir harus detail dalam membuat perhitungan biaya dan lainnya.
2. ScaleOcean
Lalu ada aplikasi ekspor barang ke luar negeri lain bernama ScaleOcean. Aplikasi yang satu ini tidak hanya fokus dalam proses ekspor impor, namun juga kepabeanan, pengiriman, sampai manajemen akuntansinya.
Eksportir bisa memanfaatkan fitur pengiriman otomatis, pelacakan, kepatuhan regulasi, dokumentasi otomatis, sampai perhitungan margin. Fitur yang lengkap ini menjadi solusi saat tidak ingin memakai jasa ekspor barang ke luar negeri atau sejenisnya.
Aplikasi ini mampu memberikan fleksibilitas yang tinggi karena memang dirancang untuk terintegrasi langsung dengan banyak bagian. Tidak hanya dengan kepabeanan dan akuntansi, juga pada distribusi dan warehouse.
Jika ingin memakai ScaleOcean, maka eksportir perlu berkonsultasi dengan tim ahli terlebih dahulu. Tujuannya adalah untuk menyesuaikan kebutuhan dengan sistem yang akan dikostumisasi.
3. InaExport
Untuk eksportir pemula yang ingin memanfaatkan fitur gratis, maka bisa memakai InaExport. Aplikasi ekspor barang ke luar negeri satu ini dikelola langsung oleh Kementerian Perdagangan RI.
Ada banyak fitur yang tersedia seperti direktori pemasok, informasi peluang ekspor, promosi, katalog, konsultasi, sampai layanan trade inquiry. Jadi melalui fitur-fitur tersebut, eksportir bisa terkoneksi dengan perwakilan perdagangan di pasar global.
Memakai platform ini juga bisa menjadi cara mencari buyer untuk ekspor yang paling mudah. Apalagi proses pencarian mitra bisnis juga akan dibantu sehingga eksportir tidak harus melakukannya sendiri.
Meski ada layanan promosi gratis untuk eksportir, namun perlu diketahui bahwa fokus utamanya hanya pada marketplace dan B2B. Jadi secara tidak langsung, fitur lain untuk proses pengiriman sampai regulasi tidak terintegrasi.
4. Alibaba
Selanjutnya ada aplikasi ekspor barang ke luar negeri bernama Alibaba. Aplikasi yang satu ini sudah sangat umum digunakan apalagi untuk peluang bisnis B2B dan penawaran produk ke buyer luar negeri.
Marketplace untuk ekspor satu ini juga menyediakan fitur yang lengkap. Jadi exportir bisa melakukan riset produk, riset harga, sampai targeting. Baru setelah itu, eksportir bisa menawarkan produk sesuai kebutuhan pasar dan ketersediaan kepada buyer.
Melalui bantuan Alibaba, eksportir juga bisa terkoneksi dengan buyer lebih cepat tanpa harus negosiasi manual satu per satu. Data yang dibutuhkan sudah ada, proses negosiasi juga akan tersimpan secara digital.
Namun perlu dipahami juga bahwa eksportir dan buyer di Alibaba tergolong kompetitif. Buyer juga sangat selektif, sehingga pengawasan mutu produk juga harus diperhatikan agar buyer tertarik dan sertifikasi bisa aman.
5. Trade Map
Jika ingin aplikasi ekspor barang ke luar negeri yang cakupannya di pasar global lebih luas, maka bisa memakai Trade Map. Data yang tersedia dalam aplikasi ini menampung informasi dari 200 lebih negara serta produknya.
Fiturnya sendiri memuat informasi data impor ekspor, tren perdagangan, kinerja pesaing, sampai visualisasi datanya. Jadi platform ini bukan lagi soal mencari buyer, namun juga menemukan konsep perdagangan di ranah global.
Uniknya, data yang tersedia juga akan diperbarui sesuai tren dan pergerakan perdagangan global terbaru. Hal ini memudahkan eksportir untuk membaca kebutuhan pasar serta menyesuaikan pasokan produknya ke buyer.
Sayangnya, eksportir harus mengeluarkan biaya lebih untuk akses penuh selama penggunaan aplikasi. Selain itu, ada beberapa negara dan produk yang tidak masuk dalam data historis sehingga eksportir juga harus mengantisipasinya.
6. INATRADE
Jika berbicara soal proses ekspor, maka unsur legalitas dan perizinannya juga harus dipenuhi. Oleh sebab itu eksportir bisa memakai aplikasi ekspor barang ke luar negeri bernama INATRADE ini.
Aplikasi ekspor Indonesia dari Kementerian Perdagangan RI ini fokus pada pengajuan perizinan. Sedangkan fiturnya terdiri dari pengajuan dokumen, pelaporan realisasi, pelacakan status, penerbitan surat, sampai manajemen hak akses.
Semua fitur tersebut sangat mungkin untuk dipakai karena aplikasi ini sudah terintegrasi dengan INSW. Tujuan integrasi tersebut adalah agar pengajuan perizinan lebih cepat di satu platform saja dengan konsep yang transparan.
Untuk memakai aplikasi ini, ketahui juga permasalahan sistemnya. INATRADE belum sepenuhnya terintegrasi dengan INTR serta CEISA. Jadi untuk proses Bea dan Cukai masih belum terhitung secara otomatis.
7. APRIEL
Aplikasi ekspor barang ke luar negeri terakhir yang masuk jajaran rekomendasi adalah APRIEL. Fungsi dari aplikasi ini adalah untuk proses pengajuan rekomendasi ekspor limbah non-B3.
Fitur yang ada dalam APRIEL juga komplek mulai dari pengajuan, monitoring status, verifikasi, sampai manajemen data. Jadi APRIEL bukan sebagai aplikasi buyer luar negeri, dan hanya fokus pada proses administrasi.
Uniknya, aplikasi yang dikelola KLHK ini sudah dirancang sesederhana mungkin. Jadi pelaku usaha yang ingin mengelola limbahnya dengan tepat bisa terbantu secara cepat dan mudah.
Pengguna yang memakai aplikasi ini harus bersiap untuk adanya kendala teknis. Selain itu kemungkinan delay saat verifikasi juga sangat besar sehingga mungkin membutuhkan waktu cukup panjang di beberapa hal.
Penutup
Semua aplikasi ekspor barang ke luar negeri yang sudah dibahas di atas memiliki fungsi dan konsepnya sendiri. Oleh sebab itu, calon eksportir harus selektif memilih sesuai dengan tujuan dan kebutuhan.
Jika tidak ingin salah pilih, maka akan lebih baik untuk ikut kelas ekspor terlebih dahulu di Ekspor Yuk! sebelum memulai. Nantinya akan diajarkan bagaimana cara menjadi eksportir pemula sampai regulasinya.












