Contact Us WA Support

Memulai Bisnis, Kamu Wajib Baca Buku ‘The Lean Startup’ Karya Eric Ries

Ahmad Syafaat

Buku ‘The Lean Startup’ Karya Eric Ries
Buku ‘The Lean Startup’ Karya Eric Ries

Bagi kamu yang baru saja membangun bisnis dan butuh referensi, review buku ‘The Lean Startup’ ini bisa menjadi acuan untuk menambah wawasan dalam dunia bisnis.

Buku The Lean Startup yang ditulis oleh Eric Ries menyajikan pendekatan berbasis sains untuk menciptakan bisnis yang tahan lama, sekaligus mempercepat proses agar produk yang dikembangkan bisa segera diterima oleh konsumen.

Metode ini memberikan landasan yang kuat untuk menggerakkan perusahaan rintisan, memahami kapan harus mengubah arah, kapan harus bertahan, dan pada akhirnya mempelajari cara mencapai pertumbuhan secepat mungkin, sekaligus menghindari pemborosan bakat, energi, dan upaya pengembangan.

Buku ini sangat menarik, bahkan menginspirasi banyak orang dan menjadi salah satu buku bisnis terlaris di tahun 2011-an hingga sekarang. Sebagian besar isinya didedikasikan untuk pengembangan produk baru yang fantastis.

Review Keunggulan Isi Buku ‘The Lean Startup’

Buku ‘The Lean Startup’ Karya Eric Ries
Buku ‘The Lean Startup’ Karya Eric Ries

Buku ‘The Lean Startup’ karya Eric Ries memang memberikan sebuah pendekatan revolusioner mengenai cara melahirkan dan mengembangkan sebuah bisnis yang mampu bertahan di tengah ketidakpastian.

Dalam buku tersebut, Ries menegaskan bahwa “Keberhasilan sebuah startup dapat direkayasa dengan mengikuti proses yang tepat, yang berarti dapat dipelajari, dan juga dapat diajarkan”. Bahkan dalam misinya juga tampak jelas, ia menyebutkan bahwa “untuk meningkatkan tingkat keberhasilan produk inovatif baru di seluruh dunia”.

Kemudian, dalam visi Ries, sebuah startup didefinisikan sebagai “lembaga manusia yang dirancang untuk menciptakan produk dan layanan baru, di tengah kondisi yang penuh ketidakpastian”.

Salah satu hal utama yang ditekankan dalam buku The Lean Startup adalah konsep “lean”, yakni pendekatan efisien yang awalnya berasal dari Toyota Production System (TPS), dan kemudian diadaptasi oleh Eric Ries ke dalam konteks bisnis teknologi dan startup modern.

Dalam konteks tersebut, lean berarti mencari cara untuk meminimalkan pemborosan sumber daya dan lebih memfokuskan upaya pada proses yang memang memberikan nilai tambah bagi pelanggan. Dengan pendekatan yang lebih efisien dan manusiawi, sebuah bisnis dapat belajar lebih cepat mengenai apa yang diinginkan oleh pasar, sehingga resiko dapat dikelola lebih matang dan visi dapat diterjemahkan ke dalam produk yang memang dibutuhkan.

Buku ‘The Lean Startup’ ditulis dengan gaya bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti, menjadikannya bacaan yang relevan bagi berbagai kalangan baik itu calon wirausahawan, pemimpin bisnis, maupun profesional yang ingin menemukan strategi yang lebih terstruktur dalam membangun dan mengembangkan usaha mereka..

Selain buku cetak, tersedia juga versi audio sepanjang sembilan jam, yang lebih praktis dan cocok bagi mereka yang lebih sering belajar sambil melakukan kegiatan lain.

Dalam buku tersebut dibagi menjadi tiga bagian penting. Bagian pertama, Vision, menjabarkan paradigma dan prinsip-prinsip penting mengenai kewirausahaan modern. Dalam visi tersebut, Eric Ries menekankan pentingnya “pembelajaran yang tervalidasi” sebuah proses belajar yang berdasarkan data dan umpan balik dari pelanggan, bukan hanya berdasarkan insting atau visi satu arah dari pendirinya.

Dalam pendekatan tersebut, sebuah bisnis dapat lebih cepat menemukan apa yang memang diinginkan dan dibutuhkan oleh pasar, sehingga dapat memangkas proses trial-and-error yang mahal dan merugikan.

Bagian kedua, Steer, memberikan teknik dan pendekatan yang lebih rinci mengenai cara belajar dan melakukan perbaikan terus-menerus. Dalam bab-babnya, Eric Ries menjabarkan metodologi untuk mencari masalah yang paling penting, menemukan solusi yang paling sesuai, kemudian mengujinya di tengah pasar yang tengah terus berubah.

Dengan proses perbaikan yang terjadi secara bertahap dan berdasarkan umpan balik yang dapat diukur, sebuah bisnis dapat melangkah lebih dekat menuju visi yang diharapkan. Bagian terakhir, Accelerate, memberikan teknik dan pendekatan yang berguna untuk menjaga proses belajar tetap berjalan sambil meningkatkan kecepatan dan kelincahan sebuah startup.

Lalu, dalam bab-bab terakhir buku The Lean Startup, Eric Ries menyampaikan pentingnya menjaga momentum, belajar sambil terus melangkah, dan mampu melakukan adaptasi sesuai kondisi yang tengah terjadi. Dalam proses tersebut, sebuah bisnis dapat terus relevan dan mampu bersaing, tanpa harus terjebak oleh proses yang lambat dan biaya yang besar.

Sebagian besar konten buku ini berasal dari cerita yang menggambarkan pendekatan penulis dalam menghadapi ketidakpastian ekstrem yang umum terjadi pada startup. Bahkan dalam bab-bab dalam bukunya menceritakan kisah enam bulan upaya pengembangannya yang menghasilkan produk yang tidak diinginkan siapa pun. Ries menyadari bahwa ia bisa mempelajari pelajaran ini lebih awal.

Kemudian, dalam beberapa halaman, Ries menghubungkan konsep-konsep ini dengan daftar enam rekomendasi sebelumnya. Lean Startup menyertakan kisah-kisah anekdot untuk mendukung rekomendasi Ries.

Ries memperoleh kisah-kisah ini secara langsung dari rekan-rekan di berbagai perusahaan termasuk Intuit, Zappos, Dropbox, dan Facebook. Kisah Facebook menyoroti hipotesis penciptaan nilai dan hipotesis pertumbuhan mereka serta data empiris yang mendukung asumsi-asumsi ini.

Tujuan Lean Startup adalah untuk menjawab pertanyaan “Bagaimana kita dapat membangun organisasi yang berkelanjutan di sekitar serangkaian produk atau layanan baru?”. Saran inti adalah untuk mengimplementasikan proyek-proyek yang “berdasarkan hipotesis fundamental yang dapat diuji”.

Keunggulan Buku ‘The Lean Startup’

Buku The Lean Startup bukan hanya sebuah buku motivasi bisnis, tapi juga sebuah peta dan pedoman praktis mengenai apa saja yang harus diberlakukan, diterapkan, dan dijalankan jika sebuah usaha ingin mampu bertahan, belajar, dan kemudian mencapai kesuksesan yang lebih luas. Dalam buku tersebut,  ada pesan khusus bagi para calon pengusaha, manajer, dan siapapun yang tengah mencari solusi kreatif untuk mewujudkan visi dan impiannya.

Buku The Lean Startup juga memberikan paradigma yang lebih luas mengenai kewirausahaan, bukan hanya soal produk, tapi juga proses, visi, kepemimpinan, dan budaya belajar yang harus dibentuk di tengah ketidakpastian.

Eric Ries menekankan pentingnya pembelajaran yang tervalidasi (validated learning) sebuah pendekatan berdasarkan data dan umpan balik dari pelanggan sehingga keputusan bisnis lebih matang dan terukur, bukan hanya berdasarkan insting semata. Dengan metode yang diberikan, proses trial and error dapat berjalan lebih efisien, sehingga risiko dapat ditekan, sumber daya lebih hemat, dan bisnis lebih mampu menemukan model yang paling sesuai.

Selain itu, buku The Lean Startup juga cocok diterapkan oleh bisnis ukuran apa pun mulai dari yang tengah merintis, ukuran menengah, hingga perusahaan besar yang tengah mencari cara lebih gesit, adaptif, dan mampu memenuhi kebutuhan pelanggan yang terus berubah.

Dalam buku ini, Eric Ries juga menjabarkan teknik dan pendekatan untuk mencapai pertumbuhan yang sustainable, yaitu pertumbuhan yang dapat bertahan dan memberikan nilai jangka panjang bagi bisnis dan para stakeholdersnya.

Singkatnya, The Lean Startup bukan hanya sebuah buku mengenai visi dan motivasi, tapi juga sebuah peta praktis yang dapat diterapkan demi mencapai kesuksesan yang lebih manusiawi, lebih matang, lebih terukur, dan lebih tahan uji di tengah tantangan zaman yang terus bergulir.

Bagikan:

Tags

Related Post

Diskon hingga 75% hanya hari ini!

Kuasai hardskill, softskill di era canggih sekarang ini dan dapatkan bimbingan karier terlengkap untuk menjadi talenta digital yang siap kerja.

Lihat Katalog Sekarang