Cara Membuat Brand Sendiri – Berbisnis memang menjadi suatu hal yang mengasyikkan dan menjadi salah satu penghasilan yang baik untuk di masa yang akan datang. Tapi, Ketika kamu membangun bisnis tentu harus memiliki brand tersendiri yang bisa diingat.
Selain itu, untuk membuat brand sendiri juga kamu harus mengobservasi pasar dan marketing memikirkan tentang kebutuhan apa yang saat ini benar-benar dibutuhkan. Untuk rekomendasi, tentu bisnis brand terbaik yang bisa dicoba adalah bisnis skincare, makanan hingga pakaian dengan pakai nama sendiri.
Bagi kamu yang kini tengah mencari informasi tentang tata cara membuat brand sendiri yang lengkap dan bisa menarik pelanggan, berikut ini ada beberapa tata cara cara membuat brand sendiri dan rahasia anti gagalnya!
Cara Membuat Brand Sendiri
Bagi kamu yang baru saja memulai usaha, memilih nama memang menjadi suatu hal yang membingungkan. Bagi kamu yang penasaran dengan cara membuat brand sendiri, berikut ini langkah-langkah mudah yang bisa kamu coba, di antaranya sebagai berikut:
-
Memahami dan Menentukan Identitas Brand
Langkah pertama yang paling penting dalam membangun sebuah brand bukanlah desain logo atau nama, melainkan mengenali identitas dan nilai-nilai utama dari brand itu sendiri. Sayangnya, banyak orang yang melewatkan fase ini dan langsung melompat ke urusan visual. Padahal, pondasi dari sebuah brand yang kuat terletak pada jati diri serta filosofi yang mendasarinya. Identitas ini tidak hanya menentukan bagaimana bisnis dipersepsikan oleh publik, tapi juga menjadi panduan dalam mengambil keputusan strategis ke depannya.
-
Rumuskan Visi Misi Brand
Selanjutnya, kamu perlu merumuskan misi dan visi brand. Misi mencerminkan apa yang kamu lakukan saat ini untuk mencapai tujuan, sedangkan visi adalah gambaran jangka panjang mengenai posisi brand di masa depan. Ini bukan sekadar formalitas, tetapi merupakan arah yang akan menuntun semua keputusan dalam branding dan pemasaran.
Contoh konkret: Misi dari sebuah brand skincare bisa berbunyi “Menyediakan produk alami yang aman untuk kulit sensitif”, sementara visinya adalah “Menjadi merek lokal nomor satu dalam kategori perawatan kulit organik di Asia Tenggara pada tahun 2030”. Pernyataan-pernyataan ini membantu brand tetap fokus dalam menjalankan aktivitas bisnis sekaligus membangun kepercayaan konsumen terhadap komitmen brand.
-
Membangun Identitas Visual dan Elemen Brand yang Melekat
Setelah kamu menetapkan identitas serta nilai brand, langkah selanjutnya adalah membangun elemen-elemen visual yang mencerminkan karakter dan pesan dari brand tersebut. Proses ini dimulai dari pemilihan nama brand. Nama adalah hal pertama yang dikenali publik, jadi pastikan namamu mudah diingat, unik, dan sesuai dengan industri yang kamu geluti. Nama-nama seperti Gojek, Wardah, dan Tokopedia mudah diucapkan, sederhana, dan langsung mengingatkan orang pada layanan atau produk yang ditawarkan. Hindari memilih nama yang terlalu generik atau mirip dengan kompetitor agar brand kamu tidak tenggelam di pasar yang sudah ramai.
-
Menanamkan Eksistensi Brand dan Bangun Koneksi Emosional
Langkah terakhir dalam membangun brand adalah memperkenalkan dan menanamkan keberadaan brand secara konsisten di benak konsumen. Namun, membangun eksistensi brand tidak sekadar soal tampil di media sosial atau membuat iklan. Yang lebih penting adalah menciptakan pengalaman menyeluruh yang menggambarkan siapa brand kamu dan bagaimana kamu ingin dikenang.
Mulailah dengan membangun cerita brand atau brand story. Cerita adalah cara paling efektif untuk membangun koneksi emosional. Kamu bisa membagikan kisah mengapa brand ini muncul, perjuangan yang kamu hadapi dalam prosesnya, dan janji apa yang kamu bawa untuk para pelanggan
-
Bangun Koneksi Digital
Langkah penting berikutnya adalah membangun kehadiran digital. Di era digital ini, memiliki website adalah keharusan. Website tidak hanya memberi kesan profesional, tapi juga membantu membangun kredibilitas di mata publik. Entah itu hanya berupa halaman portofolio, blog, atau toko daring, website yang baik harus mencerminkan identitas visual dan nilai brand dengan jelas.
Selain itu, kamu harus aktif di media sosial seperti Instagram, TikTok, dan Facebook untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Posting konten secara rutin, gunakan tone yang sesuai dengan karakter brand, dan libatkan audiens dalam percakapan.
Email marketing juga menjadi strategi yang ampuh untuk membangun hubungan jangka panjang. Dengan mengumpulkan data pelanggan seperti alamat email, kamu bisa mengirimkan kabar terbaru, konten edukatif, atau promo menarik secara langsung dan personal. Jangan lupa juga untuk mengoptimasi Google My Business jika kamu memiliki toko fisik, agar mudah ditemukan melalui pencarian dan Google Maps.
Cek artikel bisnis lainnya disini : BLOG
-
Jalin Komunikasi Dengan Calon Konsumen
Brand bukan hanya soal menjual produk, tapi juga tentang bagaimana kamu membangun interaksi yang bermakna dengan audiens. Libatkan mereka melalui konten edukatif, sesi tanya jawab, kuis, giveaway, atau menampilkan testimoni pelanggan. Kamu juga bisa memperlihatkan sisi humanis brand melalui konten di balik layar yang memperlihatkan proses produksi, tim kerja, atau cerita pelanggan. Semua ini membantu menciptakan rasa keterikatan dan kepercayaan terhadap brand.
-
Jaga Konsistensi Produk yang Dijual
Yang tidak kalah penting dalam semua proses branding adalah menjaga konsistensi. Baik dari sisi visual seperti warna dan layout, maupun cara komunikasi seperti gaya bahasa dan tone of voice. Konsistensi ini akan membentuk persepsi yang stabil di benak konsumen dan membuat brand kamu terasa profesional dan dapat diandalkan. Pengalaman pelanggan juga harus konsisten, mulai dari kemudahan berbelanja, kecepatan respon, hingga tampilan kemasan produk.
Tips Memilih Nama Brand Sendiri
Setelah kamu mengetahui beberapa hal dalam cara membuat brand sendiri. Kali ini ada beberapa tips praktis dalam memilih nama antara lain sebagai berikut:
-
Nama yang Mudah Diingat
Pastikan nama mudah diingat, singkat dan relevan dengan produk atau layananmu, dan tersedia di domain website serta media sosial. Periksa ketersediaan nama tersebut agar kamu tidak mengalami kendala di kemudian hari.
-
Pilih Logo yang Sesuai
Identitas visual tidak lengkap tanpa logo, palet warna, dan tipografi yang tepat. Logo adalah wajah utama brand, dan dapat berbentuk simbol, huruf, atau kombinasi keduanya. Pastikan logo tersebut mencerminkan nilai-nilai brand dan dapat digunakan secara fleksibel di berbagai media, baik digital maupun cetak.
-
Perhatikan Typografi
Font serif umumnya memberi kesan klasik dan formal, sedangkan sans-serif terasa lebih modern dan bersih. Kombinasikan dua atau tiga jenis font untuk headline, subjudul, dan isi teks. Tujuannya agar tampilan brand tetap rapi, profesional, dan konsisten di berbagai materi promosi.
Membangun sebuah brand memang membutuhkan waktu, energi, dan ketekunan. Namun, jika dilakukan dengan cermat dan penuh perhitungan, brand yang kuat akan menjadi aset bisnis terbesar. Jadi, jika kamu ingin brand-mu berkembang dan dicintai, bangunlah dari hati, pikirkan dengan strategi, dan jalankan dengan konsisten.