Ekspor kerajinan bambu dari Indonesia adalah sektor yang menarik dan memiliki peluang di pasar global. Apalagi di Indonesia sendiri, bambu menjadi salah satu komoditas yang besar, ketersediaannya cukup melimpah, dan bisa dibudidayakan.
Kerajinan bambu di Indonesia sendiri juga termasuk produk yang umum. Beberapa wilayah di Indonesia memiliki gaya produksinya sendiri sehingga ada keunikan dan keragaman hasil kerajinan dari bambu.
Hal inilah yang menjadikan kerajinan bambu khas Indonesia mudah dilirik dan menarik untuk dijadikan produk ekspor. Jika ingin memulai dan ingin belajar data ekspor bambu terkini, maka simak pembahasan artikel ini sampai akhir.
Potensi Ekspor Kerajinan Bambu dari Indonesia
Sebelum mulai ekspor kerajinan bambu dari Indonesia, perlu dipahami dulu potensinya secara menyeluruh. Hal ini perlu dipelajari lebih lanjut karena akan memberikan gambaran tentang keberlanjutan ekspor ke depan.
Jika dilihat dari kacamata global, kerajinan bambu menjadi produk yang menarik. Alasannya adalah karena tidak semua negara menjadi tempat yang tepat untuk pertumbuhan bambu dan kerajinannya tidak mudah dihasilkan oleh semua orang.
Sedangkan dari sisi internal Indonesia sendiri, bambu memang menjadi komoditas yang melimpah. Tidak hanya bahan baku saja, namun juga produk yang dihasilkan dari bambu seperti kerajinan dan yang lain.
Bahkan di beberapa wilayah, kerajinan bambu menjadi salah satu produk sehari-hari karena sudah umum dibuat. Maka tidak heran jika potensi ekspor kerajinan dari bambu Indonesia juga besar.
Ketersediaan bahan bambu melimpah, tenaga kerja untuk produksi kerajinan ada, serta tipe kerajinannya juga banyak. Hal inilah yang menjadi landasan kenapa ekspor tampah bambu serta kerajinan lainnya sangat dilirik dan memiliki potensi besar.
Cara Memulai Ekspor Kerajinan Bambu Indonesia
Pada dasarnya ekspor kerajinan bambu dari Indonesia berbeda dengan berjualan biasa di pasar lokal. Bahkan cara ekspor kerajinan ini akan berbeda dengan cara ekspor produk lainnya di kancah global.
Ada beberapa cara ekspor bambu untuk kerajinan paling dasar yang harus dipahami sejak awal. Empat poin utama ini akan dibahas satu per satu. Mulai dari riset sampai branding produk sebagai berikut:
1. Riset Pasar
Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah riset pasar. Proses ini penting untuk memulai ekspor kerajinan bambu dari Indonesia karena akan menuntun proses ke pasar global. Tanpa riset pasar, maka eksportir akan kesulitan mengetahui buyer serta kebutuhannya.
Melalui riset pasar, maka bisa diketahui negara tujuan ekspor bambu, kebutuhan, serta seperti apa tren pasar global. Untuk melakukan hal ini, maka diperlukan data yang jelas serta proses yang cukup panjang karena pergerakan pasar global cukup progresif.
2. Pelajari Digitalisasi Ekspor
Kemudian untuk memperkenalkan produk unggulan ekspor kerajinan bambu ke pasar global, diperlukan proses belajar digitalisasi ekspor. Saat ini proses ekspor tidak lagi dengan sistem tradisional, namun dengan memanfaatkan teknologi dan digitalisasi.
Eksportir kerajinan bambu wajib paham mengenai marketplace global serta bagaimana cara promosi digital dengan skala internasional. Hal ini akan membantu menarik lebih banyak buyer dari pasar global.
3. Urus Sertifikasi
Saat akan memulai ekspor kerajinan bambu dari Indonesia, jangan lupa menyiapkan sertifikasi yang lengkap. Mengingat proses ekspor berbeda dengan berjualan biasa, maka tidak bisa dipungkiri jika dokumen dan legalitasnya banyak.
Beberapa yang wajib dilengkapi adalah legalitas dasar usaha, sertifikasi bahan baku, sertifikasi kualitas produk, dokumen ekspor, sampai sertifikasi tambahan. Semua pengurusan dokumen bisa dipelajari dari kelas ekspor agar hasilnya sesuai aturan.
4. Mulai Branding dan Jalankan Strategi Pemasaran
Proses branding produk sampai tahap strategi pemasaran adalah langkah yang juga tidak boleh disepelekan. Jika dua hal tersebut tidak dirancang dengan baik dan tidak dijalankan secara masif, maka sulit dijangkau buyer global.
Sedangkan jika keduanya dijalankan dengan maksimal dan terarah, maka menjadi eksportir bambu terbesar di pasar global bisa diraih secara bertahap. Baru kemudian eksportir bisa memaksimalkan kualitas produk dan pengirimannya.
Tantangan Ekspor Kerajinan Bambu
Menjadi eksportir kerajinan bambu tidak hanya soal cara dan keuntungannya, namun juga tentang tantangan di depan. Hal ini juga harus dipahami sebelum fokus ekspor kerajinan bambu dari Indonesia ke pasar global.
Justru daftar tantangan ini harus dipahami sejak awal agar bisa merancang rencana dan solusi jika terjadi hambatan. Oleh sebab itu, pahami beberapa tantangan menjadi eksportir kerajinan bambu berikut ini:
1. Skala Usaha dan Kendala Produksi
Pertama ada tantangan yang berkaitan dengan skala usaha serta produksi. Untuk menjangkau pasar global, maka skala produksi dan usaha harus cukup besar. Hal ini berkaitan dengan proses pengiriman dan biaya.
Oleh sebab itu, kendala produksi juga akan mengikuti. Mulai dari modal, SDM, sampai peralatannya tentu akan menghadapi kendala tersendiri. Jadi tidak jarang pelaku ekspor kerajinan bambu dari Indonesia akan menghadapinya.
2. Standarisasi yang Komplek
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, ekspor kerajinan bambu ke pasar global berbeda dengan berjualan biasa. Hal ini berkaitan dengan tantangan ekspor bambu yang memiliki standarisasi komplek.
Mulai dari persyaratan ekspor, kontrol mutu, kualitas produk, keamanan, sampai finishing-nya harus sesuai standar dan aturan. Bagi eksportir pemula, ini akan menjadi PR tersendiri karena memerlukan usaha yang besar untuk memenuhinya.
3. Masalah Logistik
Jika berbicara soal proses ekspor, maka masalah logistik tidak bisa dikesampingkan. Tantangan ini akan berkaitan dengan Bea Cukai, pengiriman, biaya, serta dokumennya. Jadi ada hal-hal lain yang harus diperhatikan.
Pelaku ekspor kerajinan bambu dari Indonesia harus mampu menghadapi masalah logistik ini dengan baik agar produk bisa dikirim. Terkadang prosesnya tidak selalu berjalan mulus dan ada permasalahan tambahan lainnya.
4. Persaingan Global
Mencari buyer kerajinan bambu di pasar global juga menjadi tantangan tersendiri. Indonesia bukan satu-satunya yang mampu menghasilkan kerajinan bambu. Ada negara lain seperti Vietnam, China, bahkan Filipina.
Oleh sebab itu, eksportir dari Indonesia harus mampu bersaing dan menunjukkan ciri khasnya sendiri. Hal ini penting agar buyer global bisa melihat kualitas serta keunikan dari kerajinan bambu asli Indonesia.
Cara Belajar Ekspor Terbaik dari Ahlinya
Penjabaran di atas tentu bukan semua dari apa yang harus dipahami untuk menjadi eksportir kerajinan bambu. Pada dasarnya, melakukan ekspor kerajinan bambu dari Indonesia memerlukan pemahaman yang lebih jauh dan komplek.
Oleh sebab itu, penting untuk belajar tentang proses ekspor dari ahlinya. Untuk menjembatani proses belajar tersebut, maka langsung saja ikuti kelas ekspor dari Ekspor Yuk! yang memiliki layanan lengkap.
Melalui kelas ini, calon eksportir bisa gabung komunitas, belajar dan praktik langsung, serta melakukan konsultasi online maupun offline. Jadi secara keseluruhan, proses belajar ekspor akan dibimbing secara mendetail.
Mentor ekspor, grup support, dan dokumen ekspor juga tersedia. Jadi jika ingin mengetahui data, proses, serta harga ekspor bambu maka kelas ini adalah ruang yang tepat untuk dipilih pemula maupun eksportir yang ingin berkembang.
Penutup
Itulah pembahasan dasar tentang proses ekspor kerajinan bambu dari Indonesia yang harus diketahui. Mengingat proses ekspor sendiri tidak mudah, maka eksportir wajib memahami keseluruhan detailnya.
Kelas-kelas juga sudah tersedia untuk membantu upaya memasuki pasar ekspor kerajinan bambu di kancah global. Jadi tidak ada lagi alasan untuk tidak memulainya saat peluang ekspor produk ini sangat besar.
