Dewasa ini pekerjaan paruh waktu atau freelance (pekerja lepas) semakin banyak diminati. Sayangnya, tidak sedikit yang terjerat penipuan akibat iming-iming upah menggiurkan. Salah satu telah banyak makan korban yaitu penipuan freelance Shopee.
Modusnya sendiri beragam, mulai dari lowongan kerja palsu, mengisi survei, like produk, hingga investasi. Mari cari tahu apa saja ciri-ciri freelance penipuan.
Modus Penipuan Freelance Shopee
Maraknya penipuan online menuntut masyarakat harus waspada demi mencegah kerugian. Salah satu jenis penipuan yang ramai dibicarakan yaitu penipuan yang mengatasnamakan marketplace Shopee.
Berikut beberapa modus penipuan freelance Shopee yang paling umum:
1. Menawarkan Kerja Part Time
Modus penipuan freelance yang pertama yaitu penawaran kerja part time yang menjanjikan komisi menarik.
Pelaku akan mendekati korban dengan mengaku sebagai tim Shopee Affiliates. Kemudian menawarkan pekerjaan part time berupa tugas sederhana, seperti memberi likes dan review produk.
Pada awalnya korban akan mendapatkan komisi sesuai yang dijanjikan. Namun seiring waktu, korban tidak akan lagi menerima komisi.
Dalam modus penipuan freelance Shopee ini, pelaku juga sering kali mengarahkan korban untuk melakukan transfer sejumlah uang menggunakan dalih tertentu. Misalnya, sistem error sehingga perlu transfer sebelum pencairan komisi.
2. Berpura-pura menjadi Tim Shopee
Modus yang kedua yakni menghubungi korban dengan berpura-pura sebagai pihak Shopee. Biasanya sebagai customer service (CS) atau Affiliate Shopee.
Pelaku mendekati korban dengan menawarkan bantuan untuk mengatasi kendala tertentu pada akun Shopee. Pada beberapa kasus, pelaku meyakinkan korban dengan mengumumkan hadiah undian (giveaway).
Namun, untuk mendapat bantuan atau hadiah, korban perlu memberikan informasi sensitif seperti data pribadi dan kode OTP (One Time Password). Pelaku juga bisa menginstruksikan korban untuk mengajukan pinjaman.
3. Mengirimkan Link dan Data
Modus penipuan freelance Shopee berikutnya yaitu mengirimkan link (tautan) mengatasnamakan pesanan belanja.
Namun, link tersebut sebenarnya merupakan cara pelaku untuk meretas akun Shopee milik korban. Dari sana, pelaku bisa mengakses berbagai informasi penting, seperti identitas dan PIN.
Adapun cara untuk menghindari penipuan ini adalah tidak asal klik link atau data yang diterima dari nomor yang tidak dikenal.
4. Transaksi Virtual Account
Modus penipuan freelance Shopee yang keempat melibatkan transaksi ke virtual account (VA).
Pelaku mendekati korban dengan mengaku sebagai tim Shopee atau lembaga tertentu yang menagih pembayaran uang. Namun, setelah korban mentransfer uang ke VA, pelaku akan membatalkan pesanan.
Alhasil, pelaku akan menerima dana pengembalian (refund), sementara korban tidak mendapatkan apa-apa.
Untuk menghindari terjebak dalam modus ini, penting untuk selalu memastikan ulang informasi dan nominal pembayaran sebelum bertransaksi via VA.
5. Menawarkan Lowongan Kerja Palsu
Satu lagi modus penipuan freelance Shopee yang telah banyak memakan korban, yaitu lowongan kerja palsu.
Dalam modus ini, pelaku memperkenalkan diri sebagai tim rekrutmen dari Shopee. Pelaku mendekati korban dengan menawarkan lowongan pekerjaan untuk menjadi bagian dari tim Shopee.
Namun, pelaku kemudian akan meminta sejumlah bayaran. Korban biasanya menuruti pelaku karena percaya pada iming-iming jaminan lolos wawancara.
Pelaku dalam modus ini bahkan kerap menggunakan surat yang dilengkapi dengan logo Shopee dan tanda tangan palsu. Hal tersebut membuat modus semakin terlihat meyakinkan dan sulit untuk dikenali.
Ciri-ciri Penipuan Freelance Shopee
Supaya terhindar dari kerugian akibat tindakan penipuan online, penting untuk mengenali ciri-cirinya.
Lantas, apa saja ciri-ciri penipuan online? Berikut penjelasannya:
1. Menawarkan Gaji Menarik untuk Pekerjaan Mudah
Ciri pertama yaitu penawaran pekerjaan mudah dengan gaji yang tinggi hingga tidak masuk akal. Pekerjaannya sendiri biasanya sangat sederhana dan tidak perlu skill khusus.
Sebagai contoh, penipuan freelance WhatsApp yang menjamur beberapa waktu lalu. Modus penipuan ini menawarkan kerja part time berupa tugas sepele, seperti klik link tertentu.
Adapun tujuan sebenarnya adalah untuk mengumpulkan data korban, seperti nomor KTP dan nomor rekening.
2. Proses Rekrutmen Kerja Tidak Profesional
Penipuan freelance Shopee sering kali melibatkan proses rekrutmen yang selesai dengan sangat cepat. Hal ini karena lamaran masuk tidak melalui proses seleksi sama sekali.
Berbeda dari penipuan, proses rekrutmen kerja profesional perlu melalui sejumlah tahap seleksi. Mulai dari seleksi berkas, psiotes, uji skill, hingga wawancara.
Bahkan tidak jarang pelaku memberikan batas waktu ketat untuk mempertimbangkan penawaran pekerjaan. Hal ini ditujukan untuk memberikan rasa urgensi agar korban segera menerima.
3. Batasan Kerja Tidak Jelas
Meskipun berupa kerja lepas, freelance tetap memiliki sejumlah batasan yang jelas, seperti deadline pengerjaan, gaji, dan tanggung jawab. Freelance di perusahaan kredibel biasanya juga menggunakan kontrak kerja yang jelas.
Namun, pekerjaan yang diberikan pelaku penipuan tidak memiliki berbagai hal tersebut. Baik kontrak kerja, waktu kerja, maupun tanggung jawabnya tidak ada yang spesifik.
Apabila menemukan pekerjaan freelance yang demikian, maka Anda wajib mewaspadai kemungkinan penipuan.
4. Komunikasi dengan Metode Lain
Platform untuk kerja freelance sudah memiliki fitur chat yang bisa digunakan klien untuk menghubungi pekerja lepas.
Namun, pelaku penipuan biasanya tidak menggunakan fitur tersebut. Alih-alih mereka akan meminta komunikasi melalui metode lain, contohnya penipuan freelance Telegram dan WhatsApp.
Pelaku juga bisa menggunakan berbagai platform lain seperti Facebook Messenger, Discord, dan Skype.
Sementara itu, perusahaan kredibel umumnya melakukan proses rekrutmen melalui email.
5. Pekerjaan Tidak Sesuai Keahlian
Modus penipuan kerap menawarkan pekerjaan yang tidak sesuai keahlian. Hal ini berarti persyaratan diterima sangat berbeda dari pengalaman kerja maupun pendidikan.
Sebagai contoh, Anda melamar kerja sebagai content writer. Namun setelah diterima mendapatkan tugas sebagai data entry yang kerjanya hanya klik link tertentu, bukan membuat konten seperti seharusnya.
6. Meminta Deposit atau Uang Muka
Modus penipuan freelance juga sering mensyaratkan para korban untuk melakukan pembayaran. Alasannya bisa beragam, mulai dari biaya administrasi, pelatihan, hingga belanja peralatan kerja.
Padahal proses rekrutmen dari perusahaan yang kredibel tidak akan mengharuskan melakukan pembayaran uang muka. Pasalnya, perusahaan terpercaya sudah mengalokasikan biaya untuk rekrutmen.
7. Meminta Data Pribadi dengan Berlebihan
Pelaku penipuan sering kali meminta data atau informasi sensitif milik korban. Sebagai contoh nomor KTP, nomor NPWP, dan nomor rekening bank.
Saat meminta, pelaku menyampaikan bahwa informasi tersebut penting untuk menyelesaikan proses rekrutmen. Padahal nantinya informasi akan disalahgunakan tanpa izin.
Sementara pada proses rekrutmen sungguhan, permintaan informasi pribadi baru dilakukan setelah tanda tangan surat kontrak kerja.
Itulah beberapa modus penipuan freelance Shopee yang paling umum terjadi. Mengingat maraknya kasus penipuan, penting bagi setiap freelancer untuk mewaspadai tawaran yang terkesan buru-buru dan mencurigakan.
Selain mewaspadai penipuan, freelancer perlu terus mengasah dan meningkatkan skill untuk mengembangkan karir. Mari dapatkan sekarang juga ebook dan course skil digital terbaik dari Magang Digital yang menjadi bekal utama bagi freelancer.












